Friday, October 2, 2015

TERJEMAH KASYIFATUS SAJA Bag.1

PENDAHULUAN (مُقَدِّمَةٌ)

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ وَفَّقَ مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ لِأَدَاءِ أَفْضَلِ الطَّاعَاتِ. وَاكْتِسَابِ أَكْمَلِ السَّعَادَاتِ
Dengan nama Alloh yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Alloh, Zat yang memberi taufiq kepada siapa saja yang Dia kehendaki diantara para hamba-Nya untuk menunaikan berbagai ketaatan yang paling utama. Dan berusaha meraih berbagai kebahagiaan yang paling sempurna.

وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ الْمُتَّصِفُ بِجَمِيْعِ الْكَمَالَاتِ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَفْضَلَ الْمَخْلُوْقَاتِ
Dan aku bersaksi bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan yang patut disembah selain Alloh, yang bersifat dengan segala kesempurnaan. Dan aku bersaksi sesungguhnya Baginda kita, Nabi Muhammad SAW adalah hamba-Nya dan utusan-Nya, yang menjadi makhluk yang paling utama.

صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ عَلَيْهِ وَعَلٰى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْأَنْجُمِ النَّيِّرَاتِ. صَلَاةً وَسَلَامًا دَائِمَيْنِ مَا دَامَتِ الْأَرْضُ وَالسَّمٰوَاتِ
Semoga Alloh mencurahkan rahmat dan keselamatan kepada Beliau, dan kepada para keluarga Beliau, dan para sahabat Beliau, sang bintang gemintang yang bersinaran. Dengan limpahan rahmat dan keselamatan yang senantiasa tercurah selama bumi dan tujuh lapis langit [masih] tetap ada.

﴿أَمَّا بَعْدُ﴾ فَيَقُوْلُ الْعَبْدُ الْفَقِيْرُ الْمُضْطِرُّ لِرَحْمَةِ رَبِّهِ االْحَلِيْمِ الْخَبِيْرِ. لِكَثْرَةِ التَّقْصِيْرِ وَالْمَسَاوِى
(Adapun setelah itu) maka berkata seorang hamba yang fakir, lagi sangat butuh kepada rahmat Tuhannya, yang Maha Welas Asih lagi Maha Mengawasi. Karena banyak [melakukan] kecerobohan dan berbagai keburukan.

أَبُوْ عَبْدُ الْمُعْطِى مُحَمَّدٌ نَوَوِى ابْنُ عُمَرَ الْجَاوِيُّ. اَلشَّافِعِيُّ مَذْهَبًا اَلْبَنْتَنِيُّ إِقْلِيْمًا اَلتَّنَارِيُّ مَنْشَأً وَدَارًا. غَفَرَ اللهُ ذُنُوْبَهُ وَسَتَرَ فِي الدَّارَيْنِ عُيُوْبَهُ
Yaitu Syekh Abu Abdil Mu’thi Muhammad Nawawi bin Umar, berkebangsaan Jawa. Imam Syafi’i sebagai [anutan] madzhabnya, Banten sebagai wilayah tinggalnya, Tanara sebagai tempat tumbuh kembang dan rumahnya. Semoga Alloh mengampuni dosa-dosa beliau, dan menutupi aib-aib beliau di dua negeri [dunia dan akhirat].