Rosululloh SAW bersabda :
مَا تَرَكْتُ بَعْدِيْ أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ. (رواه الشيخان)
“Tidak ada suatu cobaan sepeninggalanku yang lebih berbahaya bagi kaum laki-laki yang melebihi bahayanya cobaan yang berhubungan dengan soal wanita”. (HR. Bukhari dan Muslim)
Dalam hadits lain yang diriwayatkan Imam Muslim Rosululloh menyebutkan bahwa fitnah kehancuran Bani Israil adalah karena kaum wanita. Kisah pembunuhan pertama yang dilakukan Qobil terhadap Habil, sebagaimana dikisahkan Al-Qur’an disebabkan rebutan wanita. Atau bagaimana kisah terpenjaranya Yusuf akibat wanita kaya raya yang bernama Zulaikha. Dalam keseharian pun kita menemukan berbagai cerita yang menggambarkan peran seorang wanita dalam menjatuhkan mental dan wibawa seorang laki-laki.
Di tanah arab, terkenal kisah Laila-Majnun yang mengisahkan pemuda Qois, seorang anak kepala suku Bani Amir di Arabia Utara yang mengalami duka yang sangat dalam hingga ia menjadi gila (majnun) karena cintanya yang telah menyatu dengan Laila begitu saja direnggut oleh keangkuhan orang tuanya. Laila dijodohkan dengan pemuda lain, Laila pun menderita karena pemuda tersebut tidak ia cintai, hingga saking menderitanya ia pun meninggal dunia. Sedangkan Qois yang sering menziarahi makam kekasihnya itu, meninggal pula sambil memeluk batu nisan di atas pusara kekasihnya.
Kahlil Gibran, yang mendapatkan julukan The Immortal Prophet of Lebanon, menderita hingga akhir hayatnya karena cintanya terhadap kekasihnya, Selman Al-Karimi, direnggut oleh seorang penguasa. Pengalaman batin yang duka, ia curahkan dalam buku Al-Ajninah Mutakatsiroh atau sayap-sayap yang patah, yang telah diterjemahkan dalam 20 bahasa dan hingga kini buku itu masih menduduki daftar best seller sejak terbitnya pertama kali tahun 1923, karena bahasa puisinya sangat menyentuh.
Dari India, terkenal kisah Ramayana yang mengisahkan peperangan antara Rama dan Dasamuka memperebutkan Dewi Shinta. Dahsyatnya cinta Rama kepada Shinta hingga ia berani mengorbankan harta, jiwa dan negara demi tercapainya cita-cita hidup bersama kekasihnya itu.
Belum lagi cerita dari Barat, Romeo dan Juliet yang rela bunuh diri bersama daripada cinta tidak bersatu. Bahkan di Indonesia pun hingga kini terkenal kisah cinta Siti Nurbaya yang mengisahkan petualangan cinta dua insan Syamsul Bahri dan Siti Nurbaya sebagaimana kisah sebelumnya, akhir dari petualangan cinta mereka berdua berakhir tragis. Masih banyak lagi kisah-kisah petualangan cinta yang hakikatnya bermuara pada kepentingan manusia terhadap cinta sehingga dengan bercermin pada cerita di atas, kita dapat menarik benang merah bahwa cinta sesuatu yang sangat penting dan memiliki kekuatan yang dahsyat.
Kehebatan cinta, Julius Caesar yang gagah perkasa, tak berdaya di bawah tekanan cintanya terhadap Cleopatra Napoleon Bonapatre yang dijuluki singa Eropa, rela mengorbankan popularitasnya demi cintanya kepada Margareth Yosepian. Senator Garry Hart, dari partai Demokrat, terpental dari pencalonan kursi presiden karena cintanya kepada Donna Rice. Bahkan dari negara Jiran, Malaysia, terkenal cerita runtuhnya perdana menteri dari partai UMNO dikarenakan kisah fairnya dengan seorang Geisa, pelacur papan atas.
Dari kisah di atas, seolah ada pembenaran bahwa memang wanita adalah racun dunia. Wanitalah yang berperan menghancurkan dunia laki-laki dan membunuh wibawa dan karirnya. Kisah itu juga mengisyaratkan bahwa wanita adalah sosok penggoda yang selama ini sosok penggoda itu identik dengan syetan, wanita berarti sama dengan syetan.
Wanita penggoda memang racun dunia. Mereka yang dengan bebas menampakkan aurat yang seharusnya ditutupi. Wanita model seperti di atas yang membikin laki-laki tergila-gila atau mabuk kepayang adalah sosok yang tidak bermoral. Wanita penggoda kini bertebaran di jalan-jalan dan multimedia yang lagi marak akhir-akhir ini.
Pantas jika Rosululloh SAW bersabda : “Siapa saja dari seorang wanita yang membuka pakaiannya selain di rumahnya sendiri, maka Alloh akan merobek tirai kehormatannya". (HR. Ahmad, Thabrani dan Bazzar)
“Perempuan itu aurat, maka jika ia keluar rumah (tanpa busana memadai) bersiaplah syetan untuk memanfaatkannya (sebagai racun bagi laki-laki)". (HR. Tirmidzi)
No comments:
Post a Comment
Yuk kita saling berkomentar dengan baik dan sopan untuk menumbuhkan ukhuwah dan silaturahmi sesama sahabat blogger. Terima Kasih.