وَالثَّانِيْ
نِكَاحُ يُوْسُفَ عَلَيْهِ السَّلَامُ زُلَيْخَا بَعْدَ مَلِكِ مِصْرَ وَيُسَمَّى
عَزِيْزًا
Dan [pernikahan] yang kedua adalah
pernikahan Nabi Yusuf ‘alaihis salam dengan zulaikho setelah meninggalnya
seorang raja mesir [suami Zulaikho] yang bernama Aziz.
وَزُلَيْخَا
صَارَتْ فَقِيْرَةً عَجُوْزًا عُمْيَاءَ وَمَعَ ذٰلِكَ مَحَبَّةُ يُوْسُفَ وَ
عَشْقُهُ يَزْدَادُ فِى قَلْبِهَا كُلُّ يَوْمٍ
Dan [sepeninggal raja sang permaisuri,]
Zulikho menjadi seorang wanita tua yang fakir dan buta matanya, walaupun
demikian, cinta dan kerinduannya kepada Nabi Yusuf kian hari kian bertambah.
فَلَمَّا
عِيْلَ صَبْرُهَا وَاشْتَدَّ أَمْرُهَا وَهِىَ تَعْبُدُ الوَثَنَ إِلىَ ذٰلِكَ
اليَوْمِ رَفَعَتْ وَثَنَهَا وَ ضَرَبَتْ بِهِ عَلَى الاَرْضِ وَتَبَرَأَتْ مِنْهُ
وَآمَنَتْ بِاللهِ الحَىِّ القَيُّوْمِ
Ketika kesabaran zulikho dirasa mencapai batas,
serta kondisi cintanya semakin tak terkendali, sampai hari itu ia masih
menyembah berhala. Ia bangkit dan mencaci maki berhala yang tidak sanggup
menolong keresahannya, sampai berhala itu ia lempar-lemparkan ke lantai hingga
hancur berantakan. Kemudian ia keluar dari menyembah berhala, dan beriman
kepada Allah yang maha hidup dan maha berdiri sendiri.
وَنَاجَتْ
فىِ لَيْلَةِ الْجُمُعَةِ بِمُنَاجَاةٍ كَثِيْرَةٍ وَقَالَتْ ؛
Kemudian zulikho bermunajat mendekatkan diri
kepada Allah, saat itu bertepatan dengan malam jum’at, ia munajat yang cukup
lama, seraya berkata ;
إِلَهِى
لَمْ يَبْقَ لىِ مَالٌ وَلاَ جَمَالٌ وَصِرْتُ عَجُوْزًا
حَقِيْرَةً ذَلِيْلَةً فَقِيْرَةً وَابْتَلَيْتَنِى بِحُبِّ يُوْسُفَ عَلَيْهِ السَّلَامُ
وَعَشْقِهِ فَإِنْ أَوْصَلْتَنِى إِلَيْهِ وَإِلَّا فَارْجِعْ حُبَّهُ عَنِّىَ
حَتَّى أَكُوْنَ كَفَافًا لاَ عَلَىَّ وَلاَ لىِ
Wahai Tuhanku, aku sudah tak memiliki lagi harta
dan kecantikan, aku sudah berubah menjadi seorang wanita tua dan hina, menjadi
fakir yang nista, Engkau uji aku dengan rasa cinta terhadap nabi Yusuf dan
selalu merindukannya, maka pertemukan-lah aku deangan dia atau hilangkan rasa cinta
serta kerinduan ini dari diriku sehingga aku tidak terbelenggu karenanya, aku
bisa menjadi bebas, tidak ada lagi yang meresahkan diriku dan tidak ada sesuatu
menjadi kesulitan karena aku..
فَسَمِعَتْ
المَلاَئِكَةُ صَوْتَهَا فَنَاجَتْ إِلَهَنَا وَسَيِّدَناَ اِنَّ زُلَيْخَا
جَاءَتْ إِلىَ حَضْرَتِكَ تَدْعُوْكَ بِاِيْمَانِهَا وَاِخْلاَصِهَا فَأَجَابَهُمُ
اللهُ تَعَالىَ يَامَلاَئِكَتِى قَدْحَانَ وَقْتُ نَجَاتِهَا وَخَلاَصِهَا
Kemudian malaikat mendengar ratapan zulaikho itu,
dan malaikat pun ikut bermunajat, “Wahai Tuhan kami dan Tuhan baginda nabi
kami.., sesungguhnya zulaikho menjumpai-Mu serta mengakui keimanannya serta
ketulusanya di pangkuan-Mu”. Maka Allah menjawab munajat para malaikat, “Hai
malaikat-Ku telah nyata saat munajat zulaikho ketulusannya (untuk
dikabulkan)….”
فَكَانَ
يُوْسُفُ عَلَيْهِ الٍسَّلاَمُ يَمُرُّ عَلَيْهَا فَمَرَّ يَوْمٌ مِنَ الأَيَّامِ
مَعَ حَشْمِهِ إِذْ خَرَجَتْ زُلَيْخَا
Disisi lain, suatu saat nabi Yusuf lewat depan
rumah Zulaikho diiringi para ajudannya, tiba-tiba Zulaikho keluar dari rumah …
فَلَمَّا
قَرَبَ مِنْهَا نَادَتْ بِأَعْلَى صَوْتِهَا سُبْحَانَ مَنْ جَعَلَ الْعَبِيْدَ
بِرَحْمَتِهِ مُلُوْكًا فَوَقَفَ يُوْسُفُ عَلَيْهِ
السَّلَامُ
Saat itu iring-iringan nabi Yusuf mendekati
zulaikho, tiba-tiba Zulaikho menjerit sekeras-kerasnya seraya berkata, “Maha
suci Allah yang menjadikan budak berubah menjadi raja karena kasih-sayang-Nya“
Nabi Yusuf pun terhenti sejenak dan ….
وَقاَلَ
مَنْ أَنْتَ قَالَتْ أَنَا الَّتِى اشْتَرَيْتُكَ بِالجَوَاهِرِ وَالَّلآلىِ
وَالذَّهَبِ وَالفِضَّةِ وَالمِسْكِ وَالكَافُوْرِ أَنَا الَّتِى لَمْ أَشْبَعْ بَطْنِى
مِنَ الطَّعَامِ مُنْدُ عَشْقَتِكَ وَلاَ نُمْتُ لَيْلَةً كُلَّهَا مُنْدُ
رَأَيتُكَ
Nabi Yusuf bertanya, “Siapa kamu ?” lalu Zulaikho
menjawab, “Aku adalah orang yang membelimu saat menjadi budak, dengan permata,
perhiasan, emas, perak, misik dan dengan kafur, Aku adalah orang yang tidak
pernah merasa kenyang dengan makanan semenjak merasakan rindu kepadamu, aku
tidak pernah tidur dengan nyenyak semenjak aku melihatmu..”
فَقَالَ
يُوْسُفَ عَلَيْهِ السَّلَامُ لَعَلَّكَ زُلَيْخَا فَقَالَتْ بَلَى يَايُوْسُفُ
فَقَالَ أَيْنَ مَالُكَ وَجَمَالُكَ وَخَزَائنُكَ فَقَالَتْ أَغَارَ عِشْقُكَ
عَلَيْهَا كُلِّهَا
Nabi Yusuf berkata lagi, “Mungkin kamu yang
bernama zulaikho”, Zulaikho menjawab, “Betul hai Yusuf”. Yusuf berkata lagi,
“Dimana hartamu, kecantikanmu dan juga kekayaanmu ?” Zulaikho menjawab, “Rasa
cintaku kepadamu.. telah melenyakan semuanya”
فَقَالَ
يُوْسُفُ عَلَيْهِ السَّلاَمُ كَيْفَ عِشْقُكَ قَالَتْ كَمَا كَانَ بَلْ يَزْدَادُ
فِى كُلِّ وَقْتٍ وَأَواَنٍ
Nabi Yusuf berkata lagi, “Bagaimana rasa cinta-mu
itu sampai menjadikan-mu begini ?”, Zulaikho menjawab, “Setiap berganti hari,
cintaku semakin bertambah, bahkan setiap saat dan waktu”
(نُكْتَةٌ) كَذَلِكَ حَالُ المُؤُمِنِ إِذَا وُضِعَ فِى قَبْرِهِ
يَأْتِيْهِ مَلَكَانِ فَيَقُوْلاَنِ لَهُ أَيْنَ مَالُكَ فَيَقُوْلُ ذَهَبَ بِهِ
الخَصَمَاءُ فَيَقُوْلاَنِ أَيْنَ ضِيَاعُكَ وَبَسَاتِيْنُكَ فَيَقُوْلُ ذَهَبَ
بِهَاالخَصَمَاءُ فَيَقُوْلاَنِ أَيْنَ دَوْرُكَ وَبُيُوْتُكَ فَيَقُوْلُ ذَهَبَ
بِهَا البَنَاتُ وَالاَبْنَاءُ فَيَقُوْلاَنِ كَيْفَ مَعْرِفَتُكَ بِاللهِ
تَعَالىَ فَيَقُوْلُ اللهُ رَبِّى وَالاِسْلاَمُ دِيْنِى وَمُحَمَّدٌ نَبِيِّيْ
(Faidah) Begitu pula kondisi seorang mukmin,
ketika ia masuk alam kubur, datanglah dua malaikat dan bertanya ;
Dua malaikat : Di mana harta mu ?
Mukmin : Habis di bawa musuh-musuh-ku
Dua malaikat : Dimana ladang dan kebun mu ?
Mukmin : Juga habis di bawa musuh
Dua malaikat : Di mana rumah dan tempat
tinggal-mu ?
Mukmin : Habis di gunakan anak-anak ku …..
Dua malaikat : Bagaimana kamu bisa ma’rifat dan
mengenal Allah ?
Mukmin : Allah itu Tuhanku, Islam agamaku dan
Nabi Muhammad adalah nabiku
فَقَالَ
لَهَا يُوْسُفُ عَلَيْهِ السَّلاَمُ مَاتُرِيْدِيْنَ يَازُلَيْخَا فَقَالَتْ
ثَلاَثَةُ أَشْيَاءَ أُرِيْدُ الْجَمَالَ وَالْمَالَ وَالوِصَالَ فَقَصَدَ أَنْ
يَمُرَّ
Kemudian nabi Yusuf bertanya kepada zulaikho :
Nabi Yusuf : Sekaragng apa yang kamu inginkan
Zulaikho ? !…
Zulzikho : Aku inginkan tiga hal, 1) Kecantikan,
2) Kekayaan dan 3) bersetubuh [denganmu].
Mendengar jawaban zulaikho seperti itu, nabi
Yusuf terdiam (mikir-mikir). Ia mengambil ancang-ancang untuk pergi, karena
dalam benaknya “Dari pada menikahi nenek-nenek begini, aku lebih baik
tinggalkan saja dia..”
فَأَوْحَى
اللهُ تَعَالىَ إِلَيْهِ يَايُوْسُفُ قُلْتَ لِزُلَيْخَا مَاتُرِيْدِيْنَ فَلَمْ
تَجِبْهَا مَاأَرَادَتْ فَاعْلَمْ بِأَنَّ اللهُ تَعَالَ زَوَّجَ زُلَيْخَا بِكَ
وَخَطَبَ بِنَفْسِهِ وَأُشْهِدَ مَلاَئِكَتَهُ وَنَثَرَ الحُوْرُ العَيْنِ
النَّثَارَ
Saat Nabi Yusuf terdiam itu, Allah memberi wahyu
kepada Yusuf, “Hai Yusuf !, kalau kamu berkata kepada zulaikho, menanyakan apa
keinginannya ?, tetapi kamu tidak mau memenuhi keingiannya, mengapa ?”
Ketahuilah hai Yusuf, bahwa sesungguhnya Allah
menikahkan zulaikho kepadamu dan oleh Allah sendiri yang melamarnya, Allah juga
menyaksikan kepada malaikat-Nya, para bidadari sorga pun tersenyum sambil
menabur-naburkan bunga yang harum nan wangi…
فَقَالَ
يُوْسُفُ عَلَيْهِ السَّلاَمُ يَاجِبْرِيْلُ لَيْسَ لِزُلَيْخَا مَالٌ
وَلاَجِمَالٌ وَلاَ شَبَابٌ
Nabi Yusuf berbisik kepada malaikat Jibril,
“Wahai jibril, Zulaikho kan sudah tidak punya harta kekayaan, tidak cantik dan
tidak muda lagi, dia sudah menjadi wanita tua, sudah peot, jibril …..” rupanya
nabi Yusuf tetap tidak mau menikahi wainta tua..
فَقَالَ
جِبْرِيْلُ عَلَيْهِ السَّلاَمُ يَقُوْلُ لَكَ اللهُ تَعَالىَ إِنْ لَمْ يَكُنْ
لَهَا مَالٌ وَلاَ جَمَالٌ فَلِى
قُوَّةٌ وَجَلاَلٌ وَنَوَالٌ وَقُدْرَةٌ وَفَعَّالٌ
Maka jibril menjawab, “Allah berkata kepadamu
Yusuf, apabila Zulaikho tidak memiliki harta dan cantik lagi, maka aku yang
memiliki kekuatan, keagungan, pemberian, kekuasaan dan segala perbuatan..”
فَوَهَبَهَا
اللهُ تَعَالَ شَبَابَهَا وَجَمَالَهَا حَتَّى صَارَتْ أَحْسَنَ مَاكَانَتْ
كَأَنَّهَا بِنْتَ أَرْبَعَ عَشَرَ سَنَةً
Kemudian Allah memberikan karunia kepada
Zulaikho, ia berubah menjadi wanita muda belia dan cantik, aduhai.., sehingga
Zulaikho menjadi bintang wanita cantik, puteri dunia, ia berubah menjadi wanita
muda berusia 14 tahun.
ثُمَّ
أَلْقَى اللهُ تَعَالَ المَحَبَّةَ وَالمَوَدَّةَ وَالعِشْقَ فىِ قَلْبِ يُوْسُفَ
عَلَيْهِ السَّلاَمُ
Kemudian Allah menyimpan rasa cinta, sayang dan
rindu di hati nabi Yusuf kepada Zulaikho.
فَصِيْرَ
المَعْشُوْقُ عَاشِقًا وَالعَاشِقُ مُعْشُوْقًا
Maka terjadilah perubahan keadaan, berbalik 180
derajat, yang dirindukan berubah menjadi yang merindukan, yang merindukan
menjadi yang di rindukan. Asalnya Zulaikho yang jatuh cinta kepada Yusup,
berubah menjadi Yusuf yang jatuh cinta kepada Zulaikho. [Maka menikahlah
Yusuf sang raja dengan Zulaikho..]
فَرَجَعَ
يُوْسُفُ عَلَيْهِ السَّلاَمُ إِلىَ مَنْزِلِهِ وَأَرَادَ الخُلْوَةَ مَعَ
زُلَيْخَا وَزُلَيْخَا قَدْ شَرَعَتْ فىِ الصَّلاَةِ
Singkat cerita, Zulaikho diajak Yusuf ke istana,
untuk hidup bersama. Saat tiba waktu malam nabi Yusuf ingin sekali bersama
zulaikho untuk berbulan madu, sedangkan saat itu Zulaikho masih melakukan
shalat….
وَكاَنَ
يُوْسُفُ عَلَيْهِ السَّلاَمُ يَنْتَظِرُ كَثِيْراً وَهِىَ لاَتَسْلَمُ حَتَّى
فَرَغَ صَبْرَهُ وَناَدَى ياَزُلَيْخاَ أَلَسْتِ الَّتِى قَدَّدْتِ قَمِيْصِى
حِيْنَ فَرَرْتُ مِنْكَ فَسَلِمَتْ وَأَجاَبَتْ أَناَ هِىَ لَكِنْ لَيْسَ قَلْبِى
كَماَكاَنَ
Nabi Yusuf pun menanti zulaikho selesai shalat,
namun sudah agak lama belum juga selesai-selesai, sehingga habis kesabaran nabi
Yusuf, lalu ia memanggil Zullaikho..
Nabi Yusuf : Zulzikho !, bukankah kamu pernah
merobek bajuku ketika aku mau menghindar dari keinginan-mu dulu ?
Zulaikho : (setelah salam menjawab ) Dulu aku
memang betul merobek bajumu, tetapi sekarang hatiku tidak tergil-gila lagi
kepadamu seperti dulu.
(حُكِيَ) عَنِ الشِّبْلِى رَحْمَةُ اللهِ
عَلَيْهِ أَنَّهُ عَمْىٌ فىِ آخِرِ عُمْرِهِ فَدَخَلَ عَلَيْهِ الجُنَيْدُ فىِ
لَيْلَةٍ فَرَآَهُ يَدُوْرُ فىِ بَيْتِ مَظْلَمٍ وَهُوَ يَقُوْلُ شِعْراً
(Dihikayatkan) dari Imam Syibliy rahmatullah
‘alaih, bahwasanya beliau mengalami kebutaan (rabun mata) di masa tua, akhir
usianya. Suatu malam Imam Al-Juned berkunjung kepadanya, ketika ia masuk,
terlihat Imam Syibliy sedang berjalan keliling di dalam rumahnya dalam
kegelapan, sambil bersenandung sya’ir:
غَيْرُ
مُحْتاَجٍ إِلىَ السِّراَجِ ☼ كُلُّ
قَلْبٍ أَنْتَ ساَكِنُهُ
وَجْهَكَ
المَأْمُوْلِ حُجَّتُناَ ☼
يَوْمَ
تَأْتِى النَّاسُ بِالحُجَجِ
لاَ
أَتاَحَ اللهُ لىِ فَرْجاً ☼يَوْمَ
أَدْعُوْ مِنْكَ بِالفَرَجِ
-Dia (Alloh) tidak membutuhkan lampu penerang ☼ Setiap hati, Engkaulah-lah (Alloh) yang menenangkannya,
- Kepada-Mu, Aku berserah dan aku menyampakan
alasan ☼ Pada hari, dimana orang-orang mendatangkan alasan (hari
qiyamah)
- Allah pasti membukakan pintu kelapangan
untuk-ku, ☼ Pada hari, diamana aku memohon kelapangan dari-Mu.
ثُمَّ
قاَمَتْ زُلَيْخاَ وَشَرَعَتْ فىِ الصَّلاَةِ فَأَخَذَ يُوْسُفُ عَلَيْهِ
السَّلاَمُ قَمِيْصَهاَ وَجَرَّهُ إِلَيْهِ فَتَحَرَّقَ قَمِيْصُهاَ فَنَزَلَ
جِبْرِيْلُ عَلَيْهِ السَّلاَمُ فَقاَلَ ياَيُوْسُفُ قَمِيْصٌ بِقَمِيْصٍ
فاَرْفَعْ العَتاَبَ بَيْنَكَ وَبَيْنَ زُلَيْخاَ رَضِىَ اللهُ عَنْهاَ
Kemudian zulaikho bangkit berdiri dan meneruskan
shalat lagi. Nabi Yusuf pun kesal, sehingga ia menarik baju Zulaikho dan baju
Zulaikho pun menjadi robek. Jibril turun dan berkata, “Hai Yusuf, merobek baju
di balas dengan merobek baju, maka janganlah kamu memojokan dia dan
hilangkanlah cercaan antara kamu dan zulaikho”.
PUSTAKA : Hamisy
Majalis Saniyyah halaman 112
No comments:
Post a Comment
Yuk kita saling berkomentar dengan baik dan sopan untuk menumbuhkan ukhuwah dan silaturahmi sesama sahabat blogger. Terima Kasih.