"Bekas telapak Ibrohim terlihat jelas di atas batu, ia berdiri di atas kedua kakinya tanpa terompah."
Diriwayatkan bahwa maqom tersebut pada awalnya menempel denganbangunan Ka'bah. Kondisi itu bertahan sampai masa pemerintahan Umar bin Khoththob. Umar menggeser sedikit posisi maqom tersebut untuk memberi keleluasaan kepada orang-orang yang melakukan thowaf dan sholat di sekitar maqoam. Para sahabat yang lain menyetujui tindakan Umar ini.
Alloh juga merestui perkataan Rosululloh ketika bersabda: "Kalau saja kita boleh memakai maqom Ibrohim untuk tempat sholat." Lalu Dia berfirman: "Dan jadikanlah sebagian maqom Ibrohim tempat sholat." (QS. Al-Baqoroh: 125)
Perlu disampaikan di sini bahwa Ibrahim a.s. pulalah yang membangun Masjidil Aqsho, kendati yang meletakkan pondasinya adalah Ya'qub a.s. Menurut sabda Rosululloh, rentang waktu antara peletakan pondasi dan pembangunannya adalah 40 tahun.
Adapun di hadis yang diriwayatkan an-Nasa'i disebutkan bahwa yang membangun Masjidil Aqsho adalah Sulaiman bin Daud as. Namun, perlu dicatat bahwa yang dimaksud dengan kata membangun dalam hadis ini adalah memperbaharui atau memugar. Penjelasan seperti ini dikemukakan oleh as-Suyuthi, Ibnul Qoyyim dan Ibnu Hajar. Menurut Dr. Abu Syuhbah, penggunaan kata membangun dengan arti "memugar" ini sering terjadi dalam bahasa Arab.
No comments:
Post a Comment
Yuk kita saling berkomentar dengan baik dan sopan untuk menumbuhkan ukhuwah dan silaturahmi sesama sahabat blogger. Terima Kasih.