Di Hadhromaut Yaman ada makam seorang wali bernama Aburrohman Bajalhaban. Beliau diangkat menjadi wali Alloh karena kesabarannya menghadapi istri yang cerewet dan keras kepala. Namun, sebelum peristiwa pertemuan dengan dua orang wali Alloh, beliau tidak sadar kalau dirinya wali. Sebab merasa dirinya hanya manusia biasa sebagaimana orang lain.
Nama Abdurrohman Bajalhaban dikenal banyak orang sebagai suami yang sangat sabar. Khususnya sabar saat dimarahi istrinya. Beliau tak pernah membalas kemarahan istrinya meskipun level cerewet istrinya lebih dari perempuan pada umumnya. Karena sikap istrinya, lama-lama Syaikh Abdurrohman Bajalhaban tidak betah di rumah. Beliau pun pergi meninggalkan rumah.
Di perjalanan, Syaikh Abdurrohman kehabisan bekal. Tanpa disengaja beliau bertemu dengan dua orang wali pengelana di sebuah hutan yang lebat. Abdurrohman Bajalhaban kagum sekali dengan dua orang wali pengelana ini. Sebab dua orang ini setiap kali meminta sesuatu, Alloh selalu kabulkan.
Minta makanan, Alloh langsung menurunkan makanan dari langit. Minta minuman, Alloh langsung menurunkan minuman dari langit. Sehingga dua orang ini tak perlu bekerja namun bisa memenuhi kebutuhan hariannya.
Syaikh Abdurrohman Bajalhaban pun penasaran lalu mencoba melakukan hal yang sama diminta oleh dua orang wali itu.
"Ya Alloh, saya minta makanan ini. Ya Alloh saya minta minuman ini," ucap Syekh Abdurrohman.
Tak lama kemudian, turunlah makanan dan minuman yang diminta. Jumlahnya dua kali lipat dari jumlah yang diminta dua wali pengelana tersebut.
Dua orang wali pengelana ini pun takjub penasaran. Ternyata ada orang yang memiliki kemampun yang lebih hebat dari mereka. Lalu dua orang wali ini pun bertanya kepada Syaikh Abdurrohman Bajalhaban.
"Syaikh, doa apa yang panjenengan ucapkan sehingga bisa mendapatkan makanan dari Alloh lebih dari yang kami minta?"
Syekh Abdurrohman Bajalhaban pun bingung sebab baru pertama kali mendapatkan makanan secara langsung dari Alloh. "Ngapunten. Maaf. Aku ingin tahu doa apa yang panjenengan sampaikan sehingga bisa mendapatkan makanan yang kalian minta dari Alloh."
Salah satu dari mereka menjawab, "Begini, Syaikh. Ketika kami ingin sesuatu makanan, kami akan shoat lalu kami meminta kepada Alloh dengan bertawassul melalui Syaikh Abdurrohman Bajalhaban, seorang wali yang saleh, yang diangkat derajatnya oleh Alloh karena kesabarannya menghadapi istrinya. Beliau tinggal di dekat pegunungan ini."
Syaikh Abdurrohman pun takjub mendengar penjelasannya. Ternyata selama ini beliau dikenal orang sebagai wali yang sabar menghadapi istri.
"Bagaimana dengan panjenengan, Syekh?"
Syekh Abdurrohman pun menceritakan bahwa dirinya adalah orang yang mereka tawasuli. Kedua orang inipun sungkem kepada Syaikh Abdurrohman. Beliau lalu pulang dan menceritakan kewaliannya kepada istri. Setelah itu, istrinya pun bertaubat dan menjadi lebih lembut.
✽✽✽✽
Dari kisah tersebut kita bisa mendapatkan kesimpulan bahwa memiliki istri yang cerewet atau berperangai buruk bila disikapi dengan positif akan berdampak positif pula. Jika seseorang mempunyai istri yang cerewet atau berperangai buruk, hendaklah ia bersabar sebab itulah fasilitas ujian yang Alloh berikan untuk mengangkat derajat seorang hamba menjadi kekasih-Nya (wali).
Hujjatul Islam al-Imam al-Ghozali RA dalam kitab Ihya' 'Ulumud Din mengatakan:
اَلصَّبْرُ عَلٰى لِسَانِ النِّسَاءِ مِمَّا يُمْتَحَنُ بِهِ الْأَوْلِيَاءُ
"Sabar menghadapi omongan istri termasuk ujiannya para wali."
Seperti kisah wali-wali zaman dahulu banyak dikisahkan di antara mereka ternyata mempunyai istri yang galak dan berperangai buruk, sebagaimana kisah Syeikh Abdurrohman Bajalhaban.
No comments:
Post a Comment
Yuk kita saling berkomentar dengan baik dan sopan untuk menumbuhkan ukhuwah dan silaturahmi sesama sahabat blogger. Terima Kasih.