(Ambil Laba Sedikit Termasuk Mengamalkan Ihsan Dalam Dunia Bisnis)
Pilih Strategi Harga Murah atau mahal? Kaum radikal lebih suka harga mahal, berbeda dengan para pakar ekonomi dari kalangan sufi yang lebih memilih harga murah walaupun sedikit keuntungan, karena hal tersebut mencerminkan nilai ihsan dalam etika berbisnis. Setiap pembisnis dengan membawa bendera sufi, tentu berkeinginan agar mampu menciptakan dan menjual produk-produk yang murah dan berkualitas, karena dengan produk yang berharga murah dan berkualitas bagus, pasti akan sangat disukai konsumen. Namun, misi sufi bukan sekedar memuaskan konsumen, tapi ada tujuan paling penting, yaitu laba akhirat, yang tentunya setrategi mendapatkannya harus dengan etika bisnis islami yakni, harga murah.
Dalam Kitab Ta’limul Muta’allim dikatakan:
ثُمَّ لَابُدَّ لِطَالِبِ الْعِلْمِ مِنَ الْقُوْتِ وَمَعْرِفَةِ مَا يَزِيْدُ فِيْهِ
Sudah semestinya pelajar butuh ekonomi. Dengan demikian, perlu pula mengetahui setrategi meningkatkan ekonomi (ilmu ekonomi mulai dari mekanisme harga dan lain-lainya).
• Dekripsi Masalah
Salah satu yang paling terkenal dari pembisnis Cina adalah harga yang ditawarkan lebih murah. Tentu, Anda akan bertanya, akan dapat untung dari mana jika harganya murah. Inilah bedanya. Orang Cina tidak akan mementingkan untung yang besar yang berakibat pada tingginya harga yang dipatok dan lemahnya dalam persaingan. Mereka akan lebih memilih memutarkan terus uang mereka walau keuntungan yang didapat kecil. Ketika uang terus berputar, maka sedikit demi sedikit kerajaan bisnis akan terbentuk. Kesimpulanya ialah Perputaran uang lebih penting dari untung yang besar.
• Pertanyaan Pilihan
Menurut bapak pakar ekonomi (Imam Ghozali), strategi manakah yang paling baik terkait menetapkan harga jual produk, apakah:
a) Murah dapat laba sedikit tapi laku banyak seperti teori bisnis Cina, sebab setrategi tersebut termasuk pangkat ihsan dalam berbisnis (keberuntungan dan meraih kesuksesan). Ataukah
b) mahal dapat untung banyak tapi sedikit laku produknya?
• Jawab:
a) Murah dapat laba sedikit tapi laku banyak seperti teori bisnis Cina di atas, sebab strategi tersebut termasuk pangkat ihsan dalam berbisnis (keberuntungan dan meraih kesuksesan) dan juga sebagai rahasia sukses sahabat Nabi, yaitu pembisnis sukses Abdurrohman bin Auf, sebagaimana dikisahkan dalam kitab Ihya Ulumuddin, dan juga syarh ihya Ulumuddin (ittihaf assadah), Abdurrohman Bin Auf pernah ditanya: “Apa yang menyebabkanmu bisa sukses dalam bisnis?" Abdurrohman bin Auf menjawab, "Ada tiga hal, yaitu:
1. Aku tidak pernah menolak niaga yang mendatangkan keuntungan walaupun labanya Cuma sedikit.
2. Aku tidak pernah menunda-nunda pesanan satu hewan pun.
3. Aku tidak menjual produk kecuali chas (tunai).
Sayyidina Ali Ra. berkeliling di pasar Kuffah dengan membawa cambuk. Beliau berkata: "Janganlah kalian menolak laba yang sedikit, sehingga kalian akan terhalang dari memperoleh laba yang banyak."
Imam Ghozali berkata:
Orang yang mengambil laba sedikit dalam bisnis, maka bisnisnya akan semakin maju. Dari seringnya bertransaksi, maka akhirnya ia bisa mendapatkan laba yang banyak. Dan dengan laba yang banyak sekali itulah nilai keberhasilan dalam berbisnis.
CERITA PENDEK YANG DAPAT MEMOTIVASI DAN MENGINSPIRASI (PENTINGNYA SEMANGAT BEKERJA)
Saat turun perintah hijrah ke Madinah, Rosululloh memerintahkan para sahabatnya untuk berhijrah, Abdurrohman bin Auf juga berada di barisan terdepan dari kelompok Muhajirin. Dia bersemangat hijrah karena terdorong untuk menyelamatkan akidah Islamnya. Dia berhijrah dengan berbekal keimanan yang teguh kepada Alloh dan kepercayaan yang kuat kepada Rosul-Nya. Sesampainya di Madinah, hal pertama yang dilakukan Rosululloh adalah mempersaudarakan kaum Muhajirin dengan kaum Anshor. Saat itu, Abdurrohman bin Auf dipersaudarakan dengan seorang penduduk Madinah yang terkenal kaya dan pemurah. Nama sahabat Anshor itu adalah Sa'ad bin Robi'. Konglomerat Madinah yang dermawan itu sempat menawarinya harta dan istri, tetapi Abdurrohman bin Auf menolak dengan halus:
"Aku punya banyak harta dan dua orang istri. Ambillah separo hartaku, dan pilihlah salah satu istriku yang menurutmu paling cantik. Aku akan menceraikannya agar kau dapat memperistrinya”, kata Sa'ad.
"Tidak, terima kasih. Tolong tunjukkan saja kepadaku di mana letak pasar”, Jawab Abdurrahman.
Setelah tau posisi pasar, maka berangkatlah sang jihad ekonomi ke pasar tanpa membawa modal apapun dan ia pulang membawa hasil yaitu minyak samin dan keju sebagai upah atas jerih keringatnya di medan pertempuran (pasar). Kenapa beliau menolak di beri harta oleh Sa'ad bin Robi'? Karena beliau sangat faham betul masalah kemuliaan orang yang bekerja, inilah cerita pendek yang dapat memotivasi dan menginspirasi ummat muslim. Alloh SWT berfirman:
أُولٰٓئِكَ الَّذِيْنَ هَدَى اللّٰهُ فَبِهُدَاهُمُ اقْتَدِهْ
Artinya:
"Mereka itulah orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Alloh, maka ikutilah petunjuk mereka.” (Q.S Al-An'am: 90)
Kesimpulan
Mengurangi margin keuntungan dengan menjual pada harga yang lebih murah (laba sedikit) akan meningkatkan volume penjualan dan ini pada gilirannya akan meningkatkan keuntungan yang luar biasa.
No comments:
Post a Comment
Yuk kita saling berkomentar dengan baik dan sopan untuk menumbuhkan ukhuwah dan silaturahmi sesama sahabat blogger. Terima Kasih.