I. Masalah
Apa pendapat Muktamar tentang membeli barang yang belum diketahui
sebelum akad, seperti: susu dalam kaleng, bawang merah dalam tanah,
kelapa dalam sabutnya. Sahkah jual beli semacam ini?
II. Putusan
Jual beli tersebut hukumnya sah. Menurut Imam Syafi’i, Maliki, dan
Hanafi, tetapi Imam Syafi’i dalam Qaul Jadid menilai tidak sah.
[1] Mirqatu Shu’udit Tashdiq
)وَمَا لَمْ يَرَهُ) قَبْلَ الْعَقْدِ
حَذَرًا مِنَ الْغَرَرِ أَيْ الْخَطَرِ، لِمَا رَوَى مُسْلِمٌ أَنَّهُ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ نَهَى عَنْ بَيْعِ الْغَرَرِ أَيِ الْبَيْعِ الْمُشْتَمِلِ
عَلىَ الْغَرَرِ فِي الْمَبِيْعِ. قَالَ الْحِصْنِي وَ فِي صِحَّةِ بَيْعِ
ذَلِكَ قَوْلاَنِ: أَحَدُهُمَا أَنَّهُ يَصِحُّ وَبِهِ قَالَ الأَئِمَّةُ
الثَّلاَثَةُ وَطَائِفَةٌ مِنْ أَئِمَّتِنَا مِنْهُمُ الْبَغَوِي وَالرَّوْيَانِي.
وَالْجَدِيْدُ الأَظْهَرُ أَنَّهُ لاَ يَصِحُّ لأَنَّهُ غَرَرٌ.
Artinya :
Tentang sesuatu yang tidak diketahui sebelum akad karena
khawatir adanya tipu daya yang membahayakan, sesuai dengan hadits riwayat
Muslim: “Bahwa Rasulullah Saw. melarang jual beli yang mengandung al-gharar”
yakni jual beli sesuatu barang yang mengandung unsur tipuan. Menurut al-Hishny,
pendapat tiga imam madzhab dan sebagian dari para Imam kita di antaranya
al-Baghawi serta al-Rauyany: sah hukumnya jual beli tersebut. Adapan menurut
qaul jadid yang jelas itu tidak sah, karena mengandung unsur penipuan.
Catatan Kaki :
-[1] Muhammad Nawawi al-Jawi, Mirqatu Shu’udit Tashdiq ‘ala Sullamit Taufiq, (Semarang: Usaha Keluarga, t. th.), h. 53.
No comments:
Post a Comment
Yuk kita saling berkomentar dengan baik dan sopan untuk menumbuhkan ukhuwah dan silaturahmi sesama sahabat blogger. Terima Kasih.