Saturday, January 14, 2023

KISAH PERINTAH RAJA UNTUK MENCARI MUARA SUNGAI NIL

Dari Ibn Zaulaq, sebagian raja memberi perintah kepada beberapa kaum untuk pergi dan mencari dimana muara sungai nil sebenarnya. Akhirnya mereka berangkat untuk mencari dimana muara sungai itu hingga sampailah mereka di gunung (tebing) yang tinggi yang mana air nil mengalir dari atas gunung itu (seperti air terjun). Suara gemuruh dan gemercik air selalu terdengar tiada henti dari air terjun hingga mereka merasa agak sulit untuk mendengar suara kawan yang lain disebabkan oleh raungan suara air.


Agak lama berada di bawah tebing, akhirnya salah seorang dari mereka mencari cara untuk bisa naik ke atas tebing atau gunung supaya ia dapat melihat apa yang ada di balik gunung itu. Mungkin, mendaki tebing adalah salah satu pilihan yang diambil, akan tetapi yang terjadi ketika orang itu telah sampai di puncak gunung, ia tertawa dan bertepuk tangan. Tak lama kemudian ia terlihat berjalan maju di atas gunung hingga kawan-kawannya yang menunggu di bawah tidak dapat melihatnya lagi. Entah apa yang terjadi kepadanya sekarang, kawan-kawannya tidak dapat mengetahuinya.


Kemudian salah seorang lagi mendaki gunung untuk melihat apa sebenarnya yang terdapat di balik gunung dan untuk mencari tahu bagaimana keadaan kawannya yang tadi. Ia pun mendaki seperti kawan yang awal dan setelah sampai di puncak gunung ia melakukan hal yang sama dengan kawan yang awal yakni bertepuk tangan dan langsung berjalan maju hingga tidak terlihat lagi dan juga tidak kembali. Tidak jauh beda dengan nasib kawan yang awal.


Semakin tambah rasa penasaran. Satu lagi dari kaum itu maju untuk mendaki. Ia berkata:


"Ikatlah perutku dengan tambang (tali)! Bila aku sudah sampai ke tempat kawan-kawanku yang tadi dan aku juga hendak melakukan sesuatu seperti yang mereka lakukan maka tariklah aku hingga aku terjatuh!" Ia berpesan.


Mendengar cara yang lumayan masuk akal, mereka pun melakukan apa yang orang ketiga ini perintahkan. Orang ketiga langsung mendaki dalam keadaan tali terikat ke perutnya dan setelah sampai ke tempat yang sama, ia pun tertawa dan hampir saja ia hendak berjalan maju seperti yang dilakukan dua kawan yang mendahuluinya tadi. Namun sebelum ia benar-benar berjalan, secepatnya ia ditarik oleh kawan-kawannya yang berada di bawah dan akhirnya ia pun terjatuh. Setelah berhasil ditarik, orang ketiga ini tidak dapat berbicara, ia bisu dan tidak mampu menjawab apapun saat ditanya.


Orang ketiga ini berdiri sejenak dan tidak lama kemudian ia meninggal. Melihat kejadian yang aneh ini, para kaum memilih untuk kembali. Itu artinya yang dapat mengetahui apa yang terjadi di balik gunung air terjun sungai nil hanyalah tiga orang yang bisa dikatakan nasibnya telah diakhiri oleh kematian.


O KESIMPULAN:

Muara sungai Nil adalah rahasia Alloh. Usaha yang dilakukan oleh sebagian raja untuk mengetahui muara sungai Nil sebagaimana cerita di atas tidaklah akan mungkin berhasil, sebab memang Alloh dzat yang memaksakan kehendak tidak menghendaki hal tersebut. Meskipun yang memerintahkan pencarian tersebut adalah raja, sebab kehendak dan keputusan Alloh itu tidak mungkin hambanya bisa merubahnya.


📚 SUMBER:

Dikutip dari Kitab Badai’uz Zuhur (بَدَائِعُ الزُّÙ‡ُÙˆْرِ), karya Ibnu Iyas, Haromain, hal. 19