Thursday, March 12, 2015

WANITA HAID MENGAJAR AL-QUR'AN

Pertanyaan :
Wanita yang sedang haid dilarang baca al-qur'an kecuali dengan qosdudz dzikiri (niat dzikir). Bagaimana hukumnya kalau dengan qosdut ta'lim (niat mengajar), semisal ustadzah-ustadzah TPQ ?
 Jawab :
Hukumnya boleh.
 Referensi : Bughyatul Mustarsyidin, Hal : 26
مَسْئَلَةٌ ي : يَكْرَهُ حَمْلُ التَّفْسِيْرِ وَمَسُّهُ اِنْ زَادَ عَلٰى الْقُرْأٰنِ وَ اِلَّا حَرُمَ، وَتَحْرُمُ قِرَاءَةُ الْقُرْأٰنِ عَلٰى نَحْوِ جُنُبٍ بِقَصْدِ الْقِرَاءَةِ وَلَوْ مَعَ غَيْرِهَا لَا مَعَ الْاَطْلَاقِ عَلٰى الرَّاجِحِ، وَلَا يَقْصُدُ غَيْرَ الْقِرَاءَةِ كَرَدِّ غَلَطٍ وَتَعْلِيْمٍ وَتَبَرُّكٍ وَدُعَاءٍ
Artinya :
"Permasalahan [fatwa dari] ي (Syeh Sayyid Abdullah bin Umar bin Yahya Al-Hadlromiy [berdomisili di Hadlro Maut, Yaman]) : Makruh membawa dan menyentuh kitab tafsir jika tafsir (penjelasannya) lebih banyak dari pada Al-Qur'annya, dan haram jika tidak [Al-Qur'annya lebih banyak dari pada tafsirnya]. Dan haram membaca al-qur'an bagi semisal orang junub bila bertujuan untuk membacanya meskipun al-qurannya bersama tulisan lain, namun tidak haram baginya bila memutlakkan tujuannya menurut pendapat yang kuat, dan juga tidak haram tanpa adanya tujuan membacanya seperti saat membenarkan bacaan yang salah, mengajar, mencari keberkahan dan berdoa".
 Kesimpulan :
Berdasarkan keterangan diatas dapat disimpulkan; diperbolehkan bagi orang yang berhadats besar, seperti orang yang junub atau wanita yang haid untuk membaca al-qur'an apabila tujuan/niat pembacaannya untuk mengajar atau membetulkan bacaan al-qur'an yang salah. Wallohu a'lam.


No comments:

Post a Comment

Yuk kita saling berkomentar dengan baik dan sopan untuk menumbuhkan ukhuwah dan silaturahmi sesama sahabat blogger. Terima Kasih.