Sunday, August 15, 2021

TAFSIR MAROH LABID: AL-BAQOROH AYAT 67

KISAH PERINTAH PENYEBELIHAN SAPI KEPADA BANI ISROIL

 

وَإِذْ قَالَ مُوْسٰى لِقَوْمِهٖ إِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تَذْبَحُوْا بَقَرَةً ۗ  قَالُوْآ أَتَتَّخِذُنَا هُزُوًا ۗ  قَالَ أَعُوْذُ بِاللّٰهِ أَنْ أَكُوْنَ مِنَ الْجَاهِلِيْنَ (البقرة: ٦٧)

ARTI PER KATA:

Dan ingatlah ketika: وَإِذْ ▌telah berkata: قَالَ ▌Musa: مُوْسٰى ▌kepada kaumnya: لِقَوْمِهٖ ▌sesungguhnya: إِنَّ ▌Alloh: اللّٰهَ ▌menyuruh kalian: يَأْمُرُكُمْ ▌agar: أَنْ ▌ kalian menyembelih: تَذْبَحُوْا ▌ sapi betina: بَقَرَةً ▌[mereka] berkata: قَالُوآ ▌apakah engkau akan menjadikan kami: أَتَتَّخِذُنَا ▌sebagai bahan ejekan/cemoohan: هُزُوًا ▌[Musa] berkata: قَالَ ▌aku berlindung: أَعُوْذُ ▌kepada Alloh: بِاللّٰهِ ▌agar: أَنْ ▌aku menjadi: أَكُوْنَ ▌[termasuk] dari: مِنَ ▌orang-orang yan bodoh: الْجَاهِلِيْنَ.

 

TERJEMAH:

Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya: “Sesungguhnya Alloh menyuruh kalian menyembelih seekor sapi betina.” Mereka berkata: “Apakah kamu hendak menjadikan kami bahan ejekan?” Musa menjawab: “Aku berlindung kepada Alloh agar tidak menjadi salah seorang dari orang- orang yang bodoh.” (QS. Al-Baqoroh [2]: 67)

 

TAFSIR:

(وَإِذْ قَالَ مُوْسٰى لِقَوْمِهٖ) أَيْ وَاذْكُرُوْا وَقْتَ قَوْلِ مُوْسٰى عَليْهِ السَّلَامُ لِأُصُوْلِكُمْ

(Dan ingatlah ketika Musa berkata kepada kaumnya) yakni ingatlah kamu sekalian pada waktu Musa berkata kepada nenek moyang kalian.

 

(إِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تَذْبَحُوْا بَقَرَةً) رُوِيَ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ وَسَائِرِ الْمُفَسِّرِيْنَ أَنَّ رَجُلًا فَقِيْرًا فِيْ بَنِيْ إِسْرَائِيْلَ قَتَلَ ابْنَ أَخِيْهِ أَوْ أَخَاهُ أَوِ ابْنَ عَمَّهُ لِكَيْ يَرِثَهُ ثُمَّ رَمَاهُ فِيْ مَجْمَعِ الطَّرِيْقِ ثُمَّ شَكَا ذٰلِكَ إِلٰى مُوْسٰى عَلَيْهِ السَّلَامُ فَاجْتَهَدَ مُوْسٰى فِيْ تَعَرُّفِ الْقَاتِلِ فَلَمَّا لَمْ يَظْهَرْ قَالُوْا لَهُ: سَلْ لَنَا رَبَّكَ حَتّٰى يُبَيِّنَهُ

(“Sesungguhnya Alloh menyuruh kalian menyembelih seekor sapi betina”) diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas dan ulama tafsir lainnya bahwa ada seorang lelaki fakir di kalangan Bani Isroil yang membunuh anak lelaki saudaranya atau [membunuh] saudara lelakinya atau [membunuh] anak lelaki pamannya dengan tujuan agar dia dapat mewarisinya. Kemudian, dia melemparkan mayatnya di tengah jalan, lalu ia mengadukan kejadian itu kepada Musa AS. Musa berusaha keras untuk mengetahui pelaku pembunuhan. Ketika belum diketahui secara jelas pelakunya, mereka {kaumnya} mengatakan kepada Musa: “Mintakanlah kepada Tuhanmu agar Dia menerangkannya.”

 

فَسَأَلَهُ فَأَوْحَى اللّٰهُ إِلَيْهِ إِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تَذْبَحُوْا بَقَرَةً فَتَعَجَّبُوْا مِنْ ذٰلِكَ ثُمَّ شَدَّدُوْا عَلٰى أَنْفُسِهِمْ بِالْاِسْتِفْهَامِ حَالًا بَعْدَ حَالٍ وَاسْتَقْصُوْا فِيْ طَلَبِ الْوَصْفِ فَلَمَّا تَعَيّنَتِ الْبَقَرَةُ لَمْ يَجِدُوْهَا بِذٰلِكَ النَّعْتِ إِلَّا عِنْدَ إِنْسَانٍ مُعَيَّنٍ، وَلَمْ يَبِعْهَا إِلَّا بِأَضْعَافِ ثَمَنِهَا، فَاشْتَرُوْهَا فَذَبَحُوْهَا، وَأَمَرَهُمْ مُوْسٰى أَنْ يَأْخُذُوْا عُضْوًا مِنْهَا فَيَضْرِبُوْا بِهِ الْقَتِيْلَ فَفَعَلُوْا فَصَارَ الْمَقْتُوْلُ حيَاًّ وَعَيَّنَ لَهُمْ قَاتِلَهُ، وَهُوَ الَّذِيْ اِبْتَدَأَ بِالشِّكَايَةِ فَقَتَلُوْهُ قَوَدًا

Nabi Musa memohon kepada Tuhannya, lalu Alloh mewahyukan kepada Musa bahwa Alloh telah memerintahkan kepada kalian untuk menyembelih seekor sapi betina. Mendengar jawaban Musa itu mereka merasa heran. Kemudian, mereka mempersulit diri mereka sendiri dengan mengajukan pertanyaan dari satu keadaan ke keadaan yang lain untuk menanyakan ciri-ciri sapi betina itu secara terinci. Sapi betina dengan ciri-ciri tersebut tidak dapat mereka temukan, selain yang dimiliki oleh seseorang, namun ia tidak mau menjualnya kecuali dengan harga yang berlipat ganda dari harga yang sebenarnya. Mereka pun terpaksa membelinya, lalu mereka menyembelihnya. Musa memerintahkan kepada mereka agar memotong salah satu dari bagian tubuh sapi betina itu lalu memukulkannya ke tubuh mayat si terbunuh. Mereka melakukan apa yang di­perintahkan dan ternyata si terbunuh dapat hidup kembali lalu menunjukkan kepada mereka siapa yang telah membunuhnya. Dia adalah orang yang pertama kali mengadukan peristiwa itu, lalu mereka menghukum mati pelakunya sebagai qishos.

 

(قَالُوْا أَتَتَّخِذُنَا هُزُوًا) أَيْ أَتَسْتَهْزِئُ بِنَا يَا مُوْسٰى فَإِنَّ سُؤَالَنَا عَنْ أَمْرِ الْقَتِيْلِ وَأَنْتَ تَأْمُرُنَا بِذَبْحِ بَقَرَةٍ، وَإِنَّمَا قَالُوْا ذٰلِكَ لِأَنَّهُمْ لَمْ يَعْلَمُوْا أَنَّ الْحِكْمَةَ هِيَ حَيَاةُ الْقَتِيْلِ بِضَرْبِهِ بِبَعْضِ الْبَقَرَةِ وَإِخْبَاِرِهِ بِقَاتِلِهِ

(Mereka berkata: “Apakah kamu hendak menjadikan kami bahan ejekan?”) yakni hai Musa, apakah engkau memperolok-olok kami? Karena, sesungguhnya permintaan kami adalah berkaitan dengan peristiwa pembunuhan, sedangkan engkau memerintahkan kepada kami untuk menyembelih sapi betina. Dan sesunggunya mereka mengatakan hal itu hanyalah karena mereka tidak mengetahui bahwa hikmah di balik itu adalah untuk menghidupkan kembali si terbunuh dengan memukulnya dengan sebagian anggota tubuh sapi betina itu, lalu si terbunuh akan menceritakan kepada mereka siapakah orang yang telah membunuhnya.

 

(قَالَ) أَيْ مُوْسٰى: (أَعُوْذُ بِاللّٰهِ أَنْ أَكُوْنَ مِنَ الْجَاهِلِيْنَ) أَيِ الْمُسْتَهْزِئِيْنَ بِالْمُؤْمِنِيْنَ، لِأَنَّ الْهُزْءَ فِيْ أَثْنَاءِ تَبْلِيْغِ أَمْرِ اللّٰهِ تَعَالٰى جَهْلٌ فَمَا عَلِمُوْا أَنَّ الْأَمْرَ بِالذَّبْحِ حَقٌّ

 (Dia menjawab) yakni Musa menjawab: (“Aku berlindung kepada Alloh agar tidak menjadi salah seorang dari orang-orang yang bodoh”) yakni orang-orang yang memperolok-olokkan orang-orang mukmin. Karena, sesungguhnya menganggap olok-olok penyampaian perintah Alloh merupakan suatu kebodohan. Setelah mereka merasa yakin bahwa perintah menyembelih sapi betina itu adalah perkara benar.

No comments:

Post a Comment

Yuk kita saling berkomentar dengan baik dan sopan untuk menumbuhkan ukhuwah dan silaturahmi sesama sahabat blogger. Terima Kasih.