Tuesday, April 17, 2018

TERJEMAH KASYIFATUS SAJA Bag.33

قَالَ عَبْدُ اللّٰهِ الْفَاكِهِيُّ أَيْ وَمِنْ غَيْرِ الْمُنْصَرِفِ اَلْعَلَمُ الْمَزِيْدُ فِيْ آخِرِهِ أَلِفٌ وَنُوْنٌ اَلْجَائِيْ عَلٰى وَزْنِ فَعْلَانَ مُثَلَّثَ الْفَاءِ كَمَرْوَانَ وَكِرْمَانَ وَعُثْمَانَ. فَهٰذِهِ إِنْ قُصِدَ بِهَا التَّعْرِيْفُ بِالْعَلَمِيَّةِ لَمْ تَنْصَرِفْ لِوُجُوْدِ الْعِلَّتَيْنِ كَمَرَرْتُ بِمَرْوَانَ وَإِنْ قُصِدَ بِهَا التَّنْكِيْرُ صُرِفَتْ لِزَوَالِ الْعَلَمِيَّةِ تَقُوْلُ رُبَّ مَرْوَانٍ لَقَيْتُهُ بِالْجَرِّ وَالتَّنْوِيْنِ.
Syeh Abdulloh al-Fakihiy berkata: "Maksudnya, diantara isim ghoiru munshorif adalah isim 'alam yang ditambahkan alif dan nun di akhir kalimahnya, yang datang mengikuti wazan فَعْلَانَ dengan diharokati tiga macam huruf fa'-nya (fathah, dhommah dan kasroh), seperti lafazh كِرْمَانُ  ,مَرْوَانُ, dan عُثْمَانُ. Maka kalimah-kalimah ini jika dimaksudkan dengannya membuat isim ma'rifat dengan sebab 'alamiyah (nama bagi seseorang tertentu), maka kalimah-kalimah tersebut tidak boleh di-tanwin-kan, karena adanya dua 'illat (alasan), seperti kalimah: مَرَرْتُ بِمَرْوَانَ (aku melewati Marwan). Dan jika dimaksudkan dengannya membuat isim nakiroh (umum), maka kalimah-kalimah tersebut di-tanwin-kan karena hilangnya alasan sebagai isim 'alam. Engkau dapat berkata: رُبَّ مَرْوَانٍ لَقَيْتُهُ (Seringkali Marwan, aku berjumpa dengannya). [Kalimah مَرْوَانٍ] dengan dibaca jerr dan bertanwin."

قَالَ عُثْمَانُ فِيْ تُحْفَةُ الْحَبِيْبِ وَإِنَّمَا سُمِّيَ هٰذَا الشَّهْرُ بِهٰذَا الْاِسْمِ لِأَنَّهُ مَأْخُوْذٌ مِنَ الرَّمَضِ وَهُوَ الْإِحْرَاقُ لِرَمْضِ الذُّنُوْبِ فِيْهِ أَيْ إِحْرَاقِهَا.
Telah berkata Syeh Utsman di dalam kitab Tuhfatul Habib: "Sesungguhnya bulan ini dinamai dengan nama Romadhon, hanyalah karena sesungguhnya nama tersebut diambil dari kata رَمَضٌ (penghapusan), yaitu pembakaran, karena dihanguskannya dosa-dosa di bulan itu." Yakni dibakarnya dosa-dosa.

قَالَ أَحْمَدُ الْمُقْرِيُّ فِي الْمِصْبَاحِ وَرَمَضَانُ اِسْمُ الشَّهْرِ قِيْلَ سُمِّيَ بِذٰلِكَ لِأَنَّ وَضْعَهُ وَافِقٌ اَلرَّمْضَ وَهُوَ شِدَّةُ الْحَرِّ وَجَمْعُهُ رَمَضَانَاتٌ وَأَرْمِضَاءُ.
Telah berkata Syeh Ahmad al-Muqriy di dalam kitab al-Mishbah: "Romadhon adalah nama bulan. Dikatakan [oleh satu pendapat]: "Dinamakannya bulan Romadhon dengan nama tersebut, adalah karena sesungguhnya bulan tersebut terletak bertepatan dengan keadaan terik panas, yaitu sangat panas." Dan bentuk jamak dari kalimah Romadhon adalah رَمَضَانَاتٌ dan أَرْمِضَاءُ.

﴿تَبْصِرَةٌ﴾ قَالَ أَحْمَدُ الْفَشَنِيُّ وَقَدْ قِيْلَ الصَّوْمُ عُمُوْمٌ وَخُصُوْصٌ وَخُصُوْصُ الْخُصُوْصِ.
Renungan﴿ Syeh Ahmad al-Fasyaniy telah berkata: "Dan sungguh telah dikatakan, puasa itu ada puasanya orang umum, puasanya orang khusus dan puasanya orang yang teramat khusus.

فَالْعُمُوْمُ كَفُّ الْبَطْنِ وَالْفَرْجِ عَنْ قَضَاءِ الشَّهْوَةِ.
Maka [adapun] puasanya orang umum adalah mengekang perut dan kelamin dari penunaian [kehendak] nafsu syahwat.

وَالْخُصُوْصُ هُوَ كَفُّ السَّمْعِ وَالْبَصَرِ وَاللِّسَانِ وَالْيَدِ وَالرِّجْلِ وَاسَائِرِ الْجَوَارِحِ عَنِ الْآثَامِ.
Dan [adapun] puasanya orang khusus adalah mengekang pendengaran, penglihatan, lidah, tangan, kaki dan seluruh anggota tubuh dari berbagai [perbuatan] dosa.

وَخُصُوْصُ الْخُصُوْصِ صَرْفُ الْقَلْبِ عَنِ الْهِمَمِ الدَّنِيْئَةِ وَكَفُّهُ عَمَّا سِوَى اللّٰهِ بِالْكُلِّيَّةِ.
Dan [adapun] puasanya orang yang teramat khusus adalah memalingkan hati dari berbagai keinginan yang rendah, dan menjauhkan hati dari segala sesuatu selain Alloh secara total."

No comments:

Post a Comment

Yuk kita saling berkomentar dengan baik dan sopan untuk menumbuhkan ukhuwah dan silaturahmi sesama sahabat blogger. Terima Kasih.