Monday, March 18, 2019

IMAM GHOZALI MEMPEROLEH HIKMAH SAAT DIRAMPOK

Imam al-Ghozali di masa belajarnya rajin merangkum pelajaran para gurunya sehingga rangkuman itu menjadi sebuah kitab yang sangat dia sayangi, kitab itu dia beri nama "Ta'liqoh" (rangkuman atau ringkasan berbagai keterangan). Tentang ta'liqoh ini beliau memiliki pengalaman yang unik dan dapat dijadikan teladan oleh para santri dan para pelajar. Beliau bercerita:

Suatu ketika di tengah perjalanan, aku dan rombongan kafilah yang lain dihadang oleh para perampok, mereka mengambil seluruh bekal dan barang kami dengan paksa sehingga tidak ada yang tersisa. Pada saat itu aku sangat khawatir dengan buku ta'liqoh yang aku letakkan di dalam tas dan tas itu telah mereka rampas. Saat mereka pergi aku segera mengejar mengikuti mereka untuk menyelamatkan buku itu.

Pemimpin mereka berkata kepadaku: “Pergilah! Pulanglah! Jangan mengikuti kami atau engkau akan mati kami bunuh!”

Aku berkata: “Wahai fulan, Demi Alloh, aku minta, kembalikan kepadaku ta'liqoh itu!”

“Apa itu ta'liqoh?” Pemimpin perampok bertanya.

Aku segera menjawab: “Itu adalah buku rangkuman ilmu yang telah aku pelajari selama ini. Aku berkelana dan pergi mengembara jauh meninggalkan negara dan keluarga untuk mendapatkannya, agar dengannya aku menjadi ahli ilmu. Tolong kembalikan dia kepadaku! Toh buku itu tidak kalian butuhkan!”

Mendengar ucapanku itu tiba-tiba pemimpin perampok itu tertawa seakan-akan ia mengejekku dan karena ia tertawa, maka para perampok yang lainnya juga ikut tertawa bersamanya. Dia lalu berkata kepadaku: “Wahai pemuda, bagaimana engkau mengaku sebagai ahli ilmu bila ilmu tidak engkau hapal di dalam hatimu dan hanya engkau titipkan di dalam ta'liqoh itu! Apa jadinya jika buku itu tetap aku rampas dan tidak aku kembalikan kepadamu?! Ilmumu akan hilang dan pergi darimu sebagaimana hilangnya buku itu!” Kemudian pemimpin perampok itu memperintahkan para pengikutnya untuk mengembalikan buku itu kepadaku dan mereka segera pergi meninggalkan tempat itu.

Saat itu aku senang karena berhasil mendapat buku itu kembali, akan tetapi aku tertarik dengan kata-kata raja perampok itu. Aku pikir apa yang dia ucapkan adalah benar. Ini adalah nasihat dan hikmah yang dikirim oleh Alloh kepadaku melalui perampok itu, kalau begitu aku harus menghapal ilmu sehingga seandainya bukuku pergi atau hilang dariku, maka ilmu akan tetap bersamaku dan tidak hilang bersama buku itu. Itulah kesimpulan yang kudapat di dalam hatiku.

Setelah sampai di kota Thuus maka aku serius menghapalkan semua ilmu yang tertulis dalam ta'liqoh itu sehingga aku berhasil menyelesaikannya dalam masa tiga tahun.

 PUSTAKA:
Terjemah Bidayatul Hidayah terbitan PT. TOHA PUTRA SemarangRA Semarang

No comments:

Post a Comment

Yuk kita saling berkomentar dengan baik dan sopan untuk menumbuhkan ukhuwah dan silaturahmi sesama sahabat blogger. Terima Kasih.