Wednesday, February 7, 2018

BEKERJA ITU TIDAK BISA MENAMBAH JATAH REZEKI

Di dalam Kitab Minhajul Abidin (مِنْهَاجُ الْعَابِدِيْنَ) karya Imam Ghozali halaman 49 terdapat keterangan sebagai berikut:

فَإِنْ قُلْتَ : هَلْ يَزِيْدُ الرِّزْقُ بِالطَّلَبِ وَهَلْ يَنْقُصُ بِتَرْكِ الطَّلَبِ؟ قُلْتُ: كَلَّا فَإِنَّهُ مَكْتُوْبٌ فِي اللَّوْحِ الْمَحْفُوْظِ مُقَدَّرٌ وَمُؤَقَّتٌ وَلَا تَبْدِيْلَ لِحُكْمِ اللّٰهِ وَلَا تَغْيِيْرَ لِقِسْمَتِهِ وَكِتَابِهِ. هٰذَا هُوَ الصَّحِيْحُ عِنْدَ عُلَمَائِنَا رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُمْ.

Artinya:
Lalu jika engkau berkata: "Apakah rezeki dapat bertambah dengan mencarinya (bekerja) dan apakah rezeki dapat berkurang dengan tidak mencarinya (tidak bekerja/nganggur)?" Maka aku (Imam Ghozali) berkata: "Sekali-kali tidak, karena sesungguhnya Rezeki itu telah tercatat di Lauhul Mahfudz yang telah ditentukan dan dipastikan, dan tidak ada pertukaran bagi keputusan Allah, dan tidak ada perubahan bagi pembagiannya dan catatannya." Ini merupakan pendapat yang shohih (benar) menurut ulama kita, semoga Alloh meridhoi mereka.

2 comments:

  1. Lalu bagaimana dengan hadist qudsi "harrik.yadaka anzil.'alaika rizquk"? Bukankah harus berusaha dahulu

    ReplyDelete

Yuk kita saling berkomentar dengan baik dan sopan untuk menumbuhkan ukhuwah dan silaturahmi sesama sahabat blogger. Terima Kasih.