Friday, December 11, 2015

MACAM-MACAM RIBA

Ulama Fikih membagi riba menjadi empat macam, yaitu:

1. Riba Fadhl (رِبَا الْفَضْلِ)

Yang dimaksud dengan riba fadhl yaitu tukar-menukar dua buah barang yang sama jenisnya dengan tidak sama ukurannya yang disyaratkan oleh orang yang menukarkan. Contohnya tukar menukar emas dengan emas atau beras dengan beras, dengan ada kelebihan yang disyaratkan oleh orang yang menukarkan. Supaya tukar-menukar seperti ini tidak termasuk riba maka harus memenuhi tiga syarat sebagai berikut:
  • Tukar-menukar barang tersebut harus sama.
  • Timbangan atau takarannya harus sama.
  • Serah terima pada saat itu juga.

Rosululloh Saw. bersabda:

عَنْ عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اَلذَّهَبُ بِالذَّهَبِ وَالْفِضَّةُ بِالْفِضَّةِ وَالْبُرُّ بِالْبُرِّ وَالشَّعِيْرُ بِالشَّعِيْرِ وَالتَّمْرُ بِالتَّمْرِ وَالْمِلْحُ بِالْمِلْحِ مِثْلًا بِمِثْلٍ سَوَاءً بِسَوَاءٍ يَدًا بِيَدٍ فَإِذَا اخْتَلَفَتْ هٰذِهِ الْأَصْنَافُ فَبِيْعُوْا كَيْفَ شِئْتُمْ إِذَا كَانَ يَدًا بِيَدٍ (رواه مسلم وأحمد(
Artinya:
"Dari Ubadah bin Ash-Shamit ra., Nabi Saw. telah bersabda, "Emas dengan emas, perak dengan perak, gandum dengan gandum, syair dengan syair, kurma dengan kurma, garam dengan garam, hendaklah sama banyaknya, tunai dan timbang terima, maka apabila berlainan jenisnya ini kamu boleh menjual sekehendakmu asalkan dengan tunai." (HR. Muslim dan Ahmad)

2. Riba Qardhi (رِبَا الْقَرْضِ)

Yang dimaksud dengan riba qardhi yaitu meminjamkan sesuatu dengan syarat ada keuntungan atau tambahan bagi orang yang meminjami. Contohnya Yahya meminjam uang kepada Bakar sebesar Rp. 10.000,- (sepuluh ribu rupiah) dan Bakar mengharuskan kepada Yahya mengembalikan uang itu sebesar Rp. 12.000,- (dua belas ribu rupiah). Tambahan dua ribu rupiah ini adalah riba qardhi.

3. Riba Yad (رِباَ الْيَدِ)

Yang dimaksud dengan riba yad yaitu berpisah dari tempat akad jual beli sebelum serah terima. Contohnya orang yang membeli suatu barang sebelum ia menerima barang tersebut dari penjual, antara penjual dan pembeli berpisah sebelum serah terima barang itu. Jual beli seperti ini dinamakan riba yad.

4. Riba Nasi'ah (رِبَا النَّسِيْئَةِ)

Yang dimaksud dengan riba nasi'ah yaitu tukar-menukar dua barang yang sejenis maupun tidak sejenis atau jual beli yang pembarannya disyaratkan lebih oleh penjual dengan ditambahkan. Contohnya Salim membeli jam tangan seharga Rp. 100.000,-. Oleh penjualnya disyaratkan membayarnya tahun depan dengan harga Rp. 125.000,-. Ketentuan melambatkan pembayaran satu tahun ini dinamakan riba nasi'ah. Rosululloh saw. bersabda:

عَنْ سَمُرَةَ بْنِ جُنْدُبٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهٰى عَنْ بَيْعِ الْحَيَوَانِ بِالْحَيَوَانِ نَسِيْئَةً (رواه الخمسة وصححه الترمذي وأبو داود(
Artinya:
"Dari Samirah in Jandub ra., sesungguhnya Nabi saw. telah melarang jual beli binatang dengan binatang yang pembayarannya diakhirkan." (HR. Lima ahli hadis dan disahkan oleh At-Turmudzi dan Abu Dawud)


No comments:

Post a Comment

Yuk kita saling berkomentar dengan baik dan sopan untuk menumbuhkan ukhuwah dan silaturahmi sesama sahabat blogger. Terima Kasih.