نَسْأَلُهُ سُبْحَانَهُ تَبَارَكَ وَتَعَالٰى أَنْ يُعِيْنَنَا عَلَى إِكْمَالِهَا وَيُيَسِّرَ الْأَسْبَابَ فِي افْتِتَاحِهَا وَاخْتِتَامِهَا.
Kami mohon kepada Alloh subkhanahu tabaroka wa Ta’ala, agar Dia berkenan menolong kami untuk menyempurnakan kitab ini dan memudahkan berbagai sebab dalam memulai [penulisan] kitab syarah ini dan mengakhirinya.
وَمَا حَمَلَنِيْ عَلَى جَمْعِهَا إِلَّا رَجَاءُ دَعْوَةِ رَجُلٍ صَالِحٍ يَنْتَفِعُ مِنْهَا بِمَسْئَلَةٍ فَيَعُوْدَ نَفْعُهَا عَلَيَّ فِي قَبْرِيْ.
Dan tidak ada yang membawaku untuk menghipun kitab ini, kecuali mengharap do’a [dari] orang sholeh yang meraih manfaat dari kitab syarah ini terhadap suatu masalah, sehingga akan kembali kemanfaatanya itu kepada diriku di dalam kuburku.
لِحَدِيْثِ : إِذَا مَاتَ ابْنُ آدَمَ اِنْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثٍ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يَنْتَفِعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُوْ لَهُ.
Berdasarkan hadits : “Apabila anak adam telah wafat, maka terputus amalnya kecuali tiga hal, yaitu ①shodaqoh jariyah [sedekah yang terus mengalir pahalanya], atau ②ilmu yang bermanfaat, atau ③anak sholeh yang senantiasa berdo’a untuknya”.
وَأَنَا وَإِنْ كُنْتُ لَسْتُ أَهْلًا لِهٰذَا الشَّأْنِ وَالْحَالِ قَصَدْتُ التَّشَبُّهَ بِالرِّجَالِ لِأَفُوْزَ بِصُحْبَتِيْ إِيَّاهُمْ.
Dan aku, meskipun diriku bukanlah orang yang layak untuk hal posistif dan perilaku yang baik ini, namun aku bermaksud menyerupakan diri dengan orang-orang pilihan tersebut. Agar aku dapat beruntung dengan sebab persahabatanku dengan mereka.
لِمَا وَرَدَ فِي الْخَبَرِ : مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ.
Berdasarkan keterangan yang teriwayatkan dalam suatu hadits : “Siapa saja yang menyerupakan diri dengan suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka”.
وَأَرَدْتُ الْغَوْصَ فِي مَحَبَّتِهِمْ لِأَحْشُرَ مَعَهُمْ، لِحَدِيْثِ الْبُخَارِيِّ : يُحْشَرُ الْمَرْءُ مَعَ مَنْ أَحَبَّ.
Dan aku ingin ber-totalitas dalam mencintai mereka, agar aku dikumpulkan bersama mereka [pada hari kiamat]. Berdasarkan hadits Imam Bukhoriy : “Seseorang akan dihimpun bersama orang yang dicintainya”.
وَيَنْبَغِيْ لِمَنْ وَقَفَ عَلَى هَفْوَةٍ أَنْ يُصْلِحَهَا بَعْدَ التَّأَمُّلِ.
Dan seyogyanya bagi siapa saja yang telah mengetahui atas suatu kekeliruan [pada kitab syarah ini], hendaknya ia memperbaikinya setelah melakukan perenungan.
نَسْأَلُ اللهَ تَعَالٰى أَنْ يُبْدِلَ حَالَنَا إِلَى أَحْسَنِ الْأَحْوَالِ.
Kami memohon kepada Alloh Ta’ala agar Dia berkenan menukar perilaku kami kepada perilaku- perilaku yang terbaik.
No comments:
Post a Comment
Yuk kita saling berkomentar dengan baik dan sopan untuk menumbuhkan ukhuwah dan silaturahmi sesama sahabat blogger. Terima Kasih.