Thursday, September 28, 2017

HUKUM MEMOTONG RAMBUT DAN KUKU DI BULAN DZULHIJJAH

Di dalam Kitab Anwarul Masalik halaman 150 terdapat keterangan sebagai berikut:
 
(بَابُ الْأُضْحِيَّةِ). (هِيَ سُنَّةٌ مُؤَكَّدَةٌ يُنْدَبُ لِمَنْ أَرَادَهَا أَنْ لَا يَحْلِقَ شَعْرَهُ وَلَا يُقَلِّمَ ظُفْرَهُ فِيْ عَشْرِ ذِى الْحِجَّةِ حَتّٰى يُضَحِّيَ) فَإِنْ أَزَالَ شَيْئًا مِنْ ذٰلِكَ كُرِهَ كَرَاهَةَ تَنْزِيْهٍ. اهـ
Artinya:
(Bab Qurban). (Qurban itu sunnah muakkadah. Disunnahkan bagi yang hendak berkurban untuk tidak mencukur rambutnya dan tidak pula memotong kukunya di 10 hari pertama bulan Dzulhijjah hingga ia berqurban [memotong qurbannya]) Apabila ia menghilangkan sesuatu dari rambut atau kukunya itu, maka hukumnya makruh tanzih (tidak berdosa).

No comments:

Post a Comment

Yuk kita saling berkomentar dengan baik dan sopan untuk menumbuhkan ukhuwah dan silaturahmi sesama sahabat blogger. Terima Kasih.