Friday, September 29, 2017

KISAH ASAL-USUL TRADISI BUBUR DI HARI ASYURO

✦✦✦✦✦✦✦✦✦✦✦✦✦✦✦
Di dalam kitab I'anatuth Tholibin (إِعَانَةُ الطَّالِبِينْ) Juz 2 halaman 302, karya Syeh Abu Bakar Utsman bin Muhammad Syatho ad-Dimyathi, terdapat keterangan sebagai berikut:
✦✦✦✦✦✦✦✦✦✦✦✦✦✦✦

(قَوْلُهُ: وَأَخْرَجَ نُوْحًا مِنَ السَّفِيْنَةِ) وَذٰلِكَ أَنَّ نُوْحًا - عَلَيْهِ السَّلَامُ - لَمَّا نَزَلَ مِنَ السَّفِيْنَةِ هُوَ وَمَنْ مَعَهُ: شَكَوْا اَلْجُوْعَ، وَقَدْ فَرَغَتْ أَزْوَادُهُمْ فَأَمَرَهُمْ أَنْ يَأْتُوْا بِفَضْلِ أَزْوَادِهِمْ، فَجَاءَ هَذَا بِكَفِّ حِنْطَةٍ، وَهَذَا بِكَفِّ عَدَسٍ، وَهَذَا بِكَفِّ فُوْلٍ، وَهَذَا بِكَفِّ حِمَّصٍ إِلَى أَنْ بَلَغَتْ سَبْعَ حُبُوْبٍ - وَكَانَ يَوْمَ عَاشُوْرَاءَ - فَسَمَّى نُوْحٌ عَلَيْهَا وَطَبَخَهَا لَهُمْ، فَأَكَلُوْا جَمِيْعًا وَشَبِعُوْا، بِبَرَكَاتِ نُوْحٍ عَلَيْهِ السَّلَامُ. فَذَلِكَ قَوْلُهُ تَعَالَى: "قِيلَ يَانُوحُ اهْبِطْ بِسَلَامٍ مِنَّا وَبَرَكَاتٍ عَلَيْكَ وَعَلَى أُمَمٍ مِمَّنْ مَعَكَ" (هود: ٤٨) وَكَانَ ذَلِكَ أَوَّلَ طَعَامٍ طُبِخَ عَلَى وَجْهِ الْأَرْضِ بَعْدَ الطُّوْفَانِ - فَاتَّخَذَهُ النَّاسُ سُنَّةَ يَوْمِ عَاشُوْرَاءَ، وَفِيْهِ أَجْرٌ عَظِيْمٌ لِمَنْ يَفْعَلُ ذَلِكَ، وَيُطْعِمُ الْفُقَرَاءَ وَالْمَسَاكِيْنَ. اهـــ . مِنَ الرَّوْضِ الْفَائِقِ. 

وَمِمَّا يُعْزَى لِلْحَافِظِ ابْنِ حَجَرٍ فِيْمَا يُطْبَخُ مِنَ الْحُبُوْبِ فِيْ يَوْمِ عَاشُوْرَاءَ:
 فِيْ يَوْمِ عَاشُوْرَاءَ سَبْعٌ تُهْتَرَسْ☼ بُرٌّ وَرُزٌّ ثُمَّ مَاشٌ وَعَدَسْ
 وَحِمَّصٌ وَلُوْبِيَا وَالْفُوْلُ ☼هَذَا هُوَ الصَّحِيْحُ وَالْمَنْقُوْلُ
TERJEMAH:
(Sabda Nabi: "Allah mengeluarkan nabi Nuh dari perahu") Ceritanya adalah sebagai berikut:
Sesungguhnya Nabi Nuh 'alaihissalam ketika berlabuh dan turun dari kapal,beliau bersama orang-orang yang menyertainya,mereka merasa lapar sedangkan perbekalan mereka sudah habis. Lalu Nabi Nuh memerintahkan pengikutnya untuk mengumpulkan sisa-sisa perbekalan mereka.Maka dengan serentak merekapun mengumpulkan sisa-sisa perbekalan mereka, ada yang membawa seraup biji gandum, ada yang membawa biji adas, ada yang membawa biji kacang ful,ada yang membawa biji himmash (kacang putih) dll, sehingga terkumpul 7 (tujuh) macam biji-bijian. Peristiwa tersebut terjadi pada hari Asyuro. Selanjutnya Nabi Nuh membaca basmalah pada biji-bijian yang sudah terkumpul lalu beliau memasaknya,setelah matang lalu mereka menyantapnya bersama-sama sehingga kenyang semuanya. dengan berkahnya Nabi Nuh ‘Alaihissalaam. Dan hal tersebut sebagaimana firman Alloh Ta'ala dalam Al-Quran:

قِيلَ يَانُوحُ اهْبِطْ بِسَلَامٍ مِنَّا وَبَرَكَاتٍ عَلَيْكَ وَعَلَى أُمَمٍ مِمَّنْ مَعَكَ

Artinya:
"Difirmankan: “Hai Nuh, turunlah dengan selamat sejahtera dan penuh keberkatan dari Kami atasmu dan atas umat-umat dari orang-orang yang bersamamu." (QS. Hud: 48)

Dan itu adalah pertama kali makanan yang dimasak dibumi setelah adanya Thaufan (banjir bandang), Dengan adanya peristiwa tersebut ,maka orang-orang menjadikannya sebagai tradisi yang mereka laksanakan setiap hari Asyuro, dan barang siapa yang melakukan hal tersebut dan dibagikan kepada fuqoro wal masakin,maka akan mendapatkan pahala yang besar. Selesai, dari Kitab Arroudhul Faa`iq. 
Dan termasuk diantara keterangan yang dinisbatkan kepada al-Hafizh Ibnu Hajar tentang biji-bijian yang dimasak pada hari Asyura adalah:

Pada hari Asyura tujuh dijadikan bubur ☼ padi, gandum, maasy (nama biji-bijian) dan adas
Kacang putih, kacang polong dan kacang brul ☼ ini adalah yang shahih dan yang manqul (teriwayatkan)

No comments:

Post a Comment

Yuk kita saling berkomentar dengan baik dan sopan untuk menumbuhkan ukhuwah dan silaturahmi sesama sahabat blogger. Terima Kasih.