قَالَ سِيْبَوَيْهُ تَكُوْنُ لَامُ التَّعْرِيْفِ لِلْكَمَالِ تَقُوْلُ زَيْدٌ الرَّجُلُ أَيِ الْكَامِلُ فِي الرَّجُوْلِيَّةِ
.
Imam Sibawaih berkata: “Keberadaan lam ta’rif untuk menunjukkan kesempurnaan [semisal] engkau mengucapkan “Zaidun ar-Rojulu [Zaid sang lelaki]”, yakni orang yang sempurna dalam sifat kelelakiannya”.
وَكَذٰلِكَ هِيَ مِنْ أَسْمَائِهِ تَعَالٰى ذَكَرَ هٰذَيْنِ الْقَوْلَيْنِ أَحْمَدُ التُّوْنِسِيُّ فِي نَشْرِ الَّآلِيْ.
Dan demikian pula, huruf lam ta’rif dari nama-nama Alloh Ta’ala lainnya. Dua pendapat ini dituturkan oleh Syeh Ahmad at-Tunisiy di dalam kitab Nasyrul La’ali.
وَاعْلَمْ أَنَّ لَفْظَ الْجَلَالَةِ أَعْرَفُ الْمَعَارِفِ بِاتِّفَاقٍ
.
Dan ketahuilah bahwa lafadz al-Jalalah merupakan isim ma’rifat yang paling ma’rifat, berdasarkan kesepakatan ulama’ [ahli nahwu].
وَيُحْكٰى أَنَّ سِيْبَوَيْهَ رُؤِيَ فِي الْمَنَامِ وَأَخْبَرَ بِأَنَّ اللهَ تَعَالٰى أَكْرَمَهُ بِكَرَامَةٍ عَظِيْمَةٍ لِقَوْلِهِ أَنَّ اِسْمَهُ تَعَالٰى أَعْرَفُ الْمَعَارِفِ
.
Dan diceritakan bahwa Imam Sibawaih diimpikan di dalam tidur [seseorang], dan beliau memberitakan dengan hal bahwa Alloh Ta’ala telah memuliakan beliau, dengan kemuliaan yang agung, karena ucapan beliau: “Sesungguhnya nama Alloh Ta’ala merupakan isim ma’rifat yang paling ma’rifat.
--------------------
RUKUN ISLAM
--------------------
﴿فَصْلٌ﴾ فِيْ بَيَانِ دَعَائِمِ الْإِسْلَامِ وَأَسَاسِهَا وَأَجْزَائِهَا
.
(FASAL) tentang penjelasan tiang-tiang penyangga agama Islam, asas-asasnya dan bagian-bagiannya.
﴿أَرْكَانُ الْإِسْلَامِ خَمْسَةٌ﴾ فَلَا يَنْبَنِيْ بِغَيْرِهَا
.
(Rukun-rukun Islam itu ada lima), maka Islam tidak dapat terbangun dengan selainnya.
فَإِضَافَةُ الْأَرْكَانِ مِنْ إِضَافَةِ الْأَجْزَاءِ إِلَى الْكُلِّ
.
Adapun idlofah lafadz الْأَرْكَانُ tergolong إِضَافَةُ الْأَجْزَاءِ إِلَى الْكُلِّ [penyandaran bagian-bagian dari sesuatu kepada keseluruhannya].
أَيِ الدَّعَائِمُ وَالْأَسَاسُ وَالْأَجْزَاءُ الَّتِيْ يُتَرَكَّبُ الْإِسْلَامُ مِنْهَا خَمْسَةٌ فَلَا يَكُوْنُ مِنْ غَيْرِهَا
.
Maksudnya adalah tiang-tiang penyangga, asas-asas dan bagian-bagian yang agama Islam disusun darinya itu ada lima, maka tidak ada dari selainnya.
قَالَ الْبَاجُوْرِيُّ اَلْإِسْلَامِ لُغَةً مُطْلَقُ الْإِنْقِيَادِ أَيْ سَوَاءٌ كَانَ لِلْأَحْكَامِ الشَّرْعِيَّةِ أَوْ لِغَيْرِهَا. وَشَرْعًا اَلْإِنْقِيَادُ لِلْأَحْكَامِ الشَّرْعِيَّةِ. وَقِيْلَ الْإِسْلَامُ هُوَ الْعَمَلُ إِنْتَهٰى.
Syeh al-Bajuriy telah berkata: “Islam menurut bahasa adalah kepatuhan secara mutlak, yakni sama saja kepatuhan itu kepada hukum-hukum syari’at atau kepada lainnya. Dan menurut syari’at adalah kepatuhan kepada hukum-hukum syari’at”. Dan dikatakan [oleh satu pendapat]: "Islam adalah amal [beribadah]". Selesai Al-Bajuriy.
No comments:
Post a Comment
Yuk kita saling berkomentar dengan baik dan sopan untuk menumbuhkan ukhuwah dan silaturahmi sesama sahabat blogger. Terima Kasih.