Sunday, December 6, 2015

TERJEMAH KASYIFATUS SAJA Bag.16


أَمَّا مَنِ اجْتَمَعَ بِالْأَنْبِيَاءِ قَبْلَهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَيُقَالُ لَهُمْ حَوَارِيُّوْنَ
.
Adapun orang yang berkumpul dengan para Nabi sebelum Nabi Muhammad Saw., maka mereka disebut sebagai Hawariyyun [para penolong].

﴿أَجْمَعِيْنَ﴾ تَوْكِيْدٌ لِآلِهِ وَصَحْبِهِ.
(seluruhnya) lafadz أَجْمَعِيْنَ merupakan kalimah [kata] penguat bagi kalimat ِآلِهِ وَصَحْبِهِ.

﴿تَنْبِيْهٌ﴾ قَالَ مُحَمَّدٌ الْأَنْدَلُسِيُّ أَمَّا أَجْمَعُ وَتَوَابِعُهُ فَمَعَارِفُ بِالْعَلَمِيَّةِ الْجِنْسِيَّةِ،
(Peringatan) Telah berkata Syekh Muhammad al-Andalusiy: Adapun lafadz أَجْمَعِيْنَ dan tawabi'-nya [lafadz yang semakna dengan أَجْمَعِيْنَ dan mengikuti ketentuannya] adalah kalimah-kalimah isim ma'rifat sebab alamiyyah al-jinsiyyah [merupakan nama bagi jenis tertentu].

وَأَمَّا النَّفْسُ وَالْعَيْنُ وَكُلٌّ فَمَعَارِفُ بِإِضَافَتِهَا لِضَمِيْرِ الْمُؤَكَّدِ.
Dan adapun lafadz nafsi, 'ain dan kullu, maka menjadi kalimah-kalimah ma'rifat disebabkan ter-idlofah-kan kepada dlomir yang ditujukan kepada kalimah yang di-taukid-kan.

﴿وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ﴾ أَيْ لَا تَحَوُّلَ عَنْ مَعْصِيَةِ اللهِ إِلَّا بِاللهِ وَلَا قُوَّةَ عَلٰي طَاعَةِ اللهِ إِلَّا بِعَوْنِ اللهِ.
(Dan tidak ada daya dan tidak ada kekuatan, kecuali dengan pertolongan Alloh, yang Maha Luhur Lagi Maha Agung). Maksudnya adalah tidak ada daya [menghindar] dari bermaksiat kepada Alloh kecuali dengan pertolongan Alloh, dan tidak ada kekuatan untuk melakukan ketaatan kepada Alloh kecuali dengan pertolongan Alloh.

هٰكَذَا وَرَدَ تَفْسِيْرُهُ عَنْهُ عَلَيْهِ السَّلَامُ عَنْ جِبْرِيْلَ. أَفَادَهُ شَيْخُنَا يُوْسُفُ السَّنْبَلَاوِنِيُّ.
Demikianlah penafsirannya yang datang dari Nabi Saw., dari Malaikat Jibril. Demikian faedah itu diberikan oleh guru kami, Syeh Yusuf As-Sanbalawiniy.

وَالْعَلِيُّ الْمُرْتَفِعُ الرُّتْبَةِ الْمُنَزَّهُ عَمَّا سِوَاهُ وَالْعَظِيْمُ ذُوْ الْعَظَمَةِ وَالْكِبْرِيَاءِ قَالَهُ الصَّاوِيُّ.
Dan الْعَلِيُّ [Maha Luhur] adalah Zat yang Maha Tinggi kedudukannya, yang tersucikan dari setiap sesuatu selain-Nya. Dan الْعَظِيْمُ [Maha Agung] adalah Zat pemilik keagungan dan kesombongan. Demikian Syeh Ash-Showiy telah mengatakannya.

وَإِنَّمَا أَتٰى الْمُصَنِّفُ بِالْحَوْقَلَةِ لِأَجْلِ التَّبَرِّيْ مِنْهُمَا فَهٰذِهِ عَلَامَةُ الْإِخْلَاصِ مِنْهُ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ.
Dan sesungguhnya pengarang [Syeh Salim bin Sumair] mendatangkan denga kalimat Hawqolah [bacaan لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ ], hanyalah karena bertujuan membebaskan diri dari kedua hal itu [daya dan kekuatan manusia]. Maka inilah tanda keikhlasan dari beliau, semoga Alloh meridloi beliau.


No comments:

Post a Comment

Yuk kita saling berkomentar dengan baik dan sopan untuk menumbuhkan ukhuwah dan silaturahmi sesama sahabat blogger. Terima Kasih.