Sunday, December 6, 2015

TERJEMAH KASYIFATUS SAJA Bag.9


وَفِي رِوَايَةٍ فَهُوَ أَبْتَرُ

Dan dalam riwayat lain [disebutkan]: "Maka perkara itu [bagai hewan yang] terpotong ekornya".

وَالْمَعْنٰى عَلٰ كُلٍّ مَقْطُوْعُ الْبَرَكَةِ وَنَاقِصُهَا وَقَلِيْلُهَا

Dan pengertian yang dimaksud pada setiap riwayat hadis itu adalah yang terputus barokahnya, dan yang kurang barokahnya dan yang sedikit barokahnya.

قَالَ النَّوَوِيُّ رَحِمَهُ اللهُ تَعَالٰى يُسْتَحَبُّ الْحَمْدُ فِي ابْتِدَاءِ الْكُتُبِ الْمُصَنَّفَةِ وَكَذَا فِي ابْتِدَاءِ دُرُوْسِ الْمُدَرِّسِيْنَ وَقِرَاءَةِ الطَّالِبِيْنَ بَيْنَ يَدَيْ الْمُعَلِّمِيْنَ

Telah berkata Imam An-Nawawiy, semoga Alloh merahmati beliau: "Disunnahkan pujian [menulis atau mengucap hamdalah] dalam mengawali kitab-kitab yang dikarang, dan begitupun dalam mengawali berbagai pelajaran oleh para pelajar, dan [dalam mengawali] bacaan oleh para penuntut ilmu di hadapan para pengajar.

سَوَاءٌ قَرَأَ حَدِيْثًا أَوْ فِقْهًا أَوْ غَيْرَهُمَا

Sama saja ia membaca [kitab] hadis, atau fiqih, atau selainnya.

وَأَحْسَنُ الْعِبَارَةِ فِي ذٰلِكَ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Dan sebagus-bagusnya ungkapan dalam pengucapan hamdalah itu adalah lafadz اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.

وَقَالَ بَعْضُ الشَّافِعِيَّةِ أَفْضَلُ الْمَحَامِدِ أَنْ يُقَالَ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ حَمْدًا يُوَافِيْ نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ

Dan telah berkata sebagian penganut madzhab Imam Syafi'i: "Paling utamanya puji-pujian adalah hendaknya diucapkan اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ حَمْدًا يُوَافِيْ نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ   [Segala puji bagi Alloh, dengan pujian yang dapat menyepadani segala karunia-Nya dan dapat menyepadani penambahan karunia-Nya]".

وَقِيْلَ أَفْضَلُ الْمَحَامِدِ أَنْ يُقَالَ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ بِجَمِيْعِ بِجَمِيْعِ مَحَامِدِهِ كُلِّهَا مَا عَلِمْتُ مِنْهَا وَمَا لَمْ أَعْلَمْ

Dan dikatakan [oleh satu pendapat]: "Paling utamanya puji-pujian adalah hendaknya diucapkan اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ بِجَمِيْعِ بِجَمِيْعِ مَحَامِدِهِ كُلِّهَا مَا عَلِمْتُ مِنْهَا وَمَا لَمْ أَعْلَمْ     [Segala puji bagi Alloh, dengan segala puji-pujian kepada-Nya seluruhnya, berupa bentuk pujian yang aku telah mengetahui darinya dann bentuk pujian yang belum aku ketahui]".

زَادَ بَعْضُهُمْ عَدَدَ خَلْقِهِ كُلِّهِمْ مَا عَلِمْتُ مِنْهُمْ وَمَا لَمْ أَعْلَمْ

Sebagian ulama' menambahkan: "عَدَدَ خَلْقِهِ كُلِّهِمْ مَا عَلِمْتُ مِنْهُمْ وَمَا لَمْ أَعْلَمْ   [Sebanyak bilangan makhluk-Nya, seluruhnya, berupa makhluk yang telah aku ketahui darinya, dan makhluk yang tidak aku ketahui]".

وَفِيْ خَبَرِ ابْنِ مَاجَهَ عَنْ عَائِشَةَ كَانَ رَسْولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيِهِ وَسَلَّمَ إِذَا رَأٰى مَا يُحِبُّ قَالَ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ

Dan di dalam hadis Imam Ibnu Majah, dari sayyidatina 'Aisyah [disebutkan]: "Adalah Rosululloh SAW apabila Beliau melihat perkara yang disenangi, maka Beliau bersabda: اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ   [Segala puji bagi Alloh, yang dengan karunia-Nya menjadi sempurna berbagai kebaikan]".


No comments:

Post a Comment

Yuk kita saling berkomentar dengan baik dan sopan untuk menumbuhkan ukhuwah dan silaturahmi sesama sahabat blogger. Terima Kasih.